Powered By Blogger

Sunday, January 6, 2019

Pengalaman Mengikuti Seleksi BPI LPDP 2018

Halo semuanya, pada kesempatan kali ini saya ingin membahas mengenai BPI (Beasiswa Pendidikan Indonesia) LPDP. Brace yourself, because there will be a lot of text :).

BPI LPDP merupakan bantuan dana yang diberikan pemerintah untuk Warga Negara Indonesia yang ingin melanjutkan studinya di tingkat magister/doktoral, baik untuk kuliah di dalam negeri maupun di luar negeri. Dana yang diberikan ini mencakup tuition fee (biaya kuliah) dan uang saku untuk kehidupan sehari-hari.

Kemarin saya mencoba mengikuti seleksi beasiswa tersebut, tepatnya BPI reguler untuk kuliah magister di luar negeri. Pada akhirnya, saya gagal di tahap terakhir, yaitu seleksi substansi.
 
Untuk BPI LPDP 2018 tujuan luar negeri, pendaftaran dibuka pada tanggal 2 Juli 2018. Setelah itu, dilanjutkan dengan berbagai tahap seleksi hingga 14 Desember 2018. Secara garis besar, tahap-tahap seleksi tersebut terbagi menjadi:
  • Seleksi Administrasi
  • Seleksi Berbasis Komputer
  • Seleksi Substansi

Seleksi Administrasi

Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pendaftaran secara online dan juga mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Pendaftaran dilakukan pada  situs https://beasiswalpdp.kemenkeu.go.id/index.php, di mana kita harus membuat akun terlebih dahulu.

 
Tampilan situs pendaftaran beasiswa LPDP, per 1 Januari 2019


Seperti terlihat pada tangkapan layar di atas, untuk membuat akun cukup dengan mengklik tombol biru yang tersedia. Selain itu, kita juga dapat mengunduh user manual pendafaran dan booklet mengenai berbagai beasiswa dari LPDP pada situs tersebut. 

Pendapat saya pribadi, sebaiknya teman-teman yang ingin mencoba mendaftar beasiswa LPDP mengunduh dan membaca terlebih dahulu booklet dari LPDP tersebut. Karena pada booklet tersebut dituliskan berbagai hal tentang beasiswa yang bersangkutan seperti persyaratan, dokumen yang dibutuhkan, tahap seleksi, dan lain sebagainya. Harap diperhatikan bahwa ada kemungkinan booklet tersebut akan diperbaharui pada tahun-tahun berikutnya.

Setelah membuat akun dan mengisi form pendaftaran serta data pribadi, kita diharuskan untuk mengunggah dokumen-dokumen yang dibutuhkan pada akun kita. Jadi, pada tahap ini kita belum perlu mengirimkan dokumen asli dalam bentuk fisik ke pihak LPDP. Namun, pada tahap berikutnya akan ada verifikasi antara dokumen yang kita upload dengan dokumen aslinya, jadi pastikan kalian mengunggah dokumen yang tepat.

Untuk selengkapnya dapat dilihat pada booklet, namun dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mendaftar BPI reguler tujuan luar negeri antara lain:
  • Surat pernyataan pendaftar, dilengkapi dengan materai
  • Surat rekomandasi dari tokoh masyarakat
  • Bukti sertifikasi Bahasa Inggris (atau bahasa lainnya, tergantung dari universitas tujuan)
  • Essai
  • Rencana studi
  • Surat keterangan sehat dan surat keterangan bebas TBC
  • Transkrip dan ijazah Sarjana
  • Surat izin belajar sesuai format LPDP (bagi yang sedang bekerja)
  • Kartu Tanda Penduduk
Batas waktu untuk mengunggah dokumen pada seleksi BPI tujuan luar negeri 2018 adalah 21 September 2018. Artinya, kemarin saya memiliki waktu sekitar 2 bulan lebih untuk melengkapi dokumen-dokumen tersebut. Beberapa dokumen juga sudah saya mulai siapkan sebelum pendaftaran dimulai, misalnya sertifikasi Bahasa Inggris.

Dokumen yang menurut saya paling sulit untuk dipersiapkan adalah surat rekomendasi dan surat keterangan sehat. Karena kedua dokumen ini membutuhkan bantuan dari pihak lain yang sulit untuk kita kontrol. Sedangkan dokumen lainnya boleh dikatakan bergantung sepenuhnya pada diri masing-masing. Asalkan kita tekun dalam mempersiapkannya, harusnya dapat selesai tepat waktu.

Untuk surat rekomendasi saya meminta bantuan dari dosen pembimbing saya dulu, Pak Aleams Barra. Saya bersyukur karena Beliau kooperatif dan tanggap, sehingga surat rekomendasi sudah selesai di bulan Juli. Sedangkan untuk surat keterangan sehat dan surat keterangan bebas TBC, karena LPDP mewajibkan surat tersebut dikeluarkan oleh Rumah Sakit Pemerintah atau Puskesmas, maka saya mengurusnya di Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit, yang paling dekat dari rumah saya. Saya harus beberapa kali kembali ke rumah sakit ini sebelum akhirnya berhasil mendapatkan dokumen yang saya butuhkan.


Seleksi Berbasis Komputer

Tahap berikutnya adalah seleksi berbasis komputer. Secara keseluruhan, seleksi berbasis komputer diadakan pada tanggal 8-19 Oktober 2018. Untuk peserta yang berdomisili di Jakarta, lokasi seleksinya adalah di BKN (Badan Kepegawaian Negara) Pusat, Cililitan dan dilaksanakan pada tanggal 15-17 Oktober 2018. Saya sendiri mendapat jadwal seleksi di tanggal 16 Oktober, pada sesi yang paling awal (mulai jam 7 dan selesai sekitar jam 11).

Rangkaian seleksi berbasis komputer terdiri dari Tes Potensi Akademik, Soft Competency, dan On the spot writing. Pengumuman mengenai jadwal dan rangakaian seleksi berbasis komputer saya dapatkan melalui email pada tanggal 4 Oktober 2018, sehingga saya punya cukup banyak waktu untuk mempersiapkan diri. 

Tes Potensi Akademik (TPA) di sini merupakan tes yang biasa ditemukan pada SBMPTN ataupun tes seleksi kerja, di mana kemampuan logika, berhitung, spasial, dan bahasa kita akan diuji. Agar siap dalam menghadapi tes ini, saya sarankan teman-teman banyak latihan soal. Sebab materi yang diujikan sebetulnya tidak sulit, namun yang menjadi tantangan terbesar adalah waktu karena dalam 90 menit kita harus menyelesaikan sekitar 60 soal pilihan ganda. Dari pengalaman saya, salah satu hal yang menghabiskan waktu dalam ujian adalah membaca dan memahami soal. Dengan banyak latihan soal, kita akan terbiasa dengan berbagai macam pertanyaan TPA sehingga kita bisa cepat mengerti maksud soal dan bisa memanfaatkan sebagian besar waktu untuk memikirkan jawabannya. Soft Competency adalah semacam tes psikologi yang  menilai karakter kita, misalnya tentang kemampuan adaptasi, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan. Terakhir adalah On the spot writing, di mana kita harus membuat sebuah esai sesuai dengan topik yang diberikan pada saat seleksi dalam 30 menit. Esai tersebut harus diketikkan dalam Bahasa Inggris.

Puji Tuhan saya tidak menemui banyak hambatan dalam menjalani tahap seleksi yang ini. Saya berhasil tiba di lokasi seleksi tepat waktu, dan setelah mendengarkan arahan dari panitia,  dapat mengikuti tiap rangkaian tes dengan lancar. Untuk hasil dari TPA dan Soft Competency langsung diumumkan setelah kita menyelesaikan seluruh rangkaian seleksi. Saya mendapatkan topik mengenai defisit BPJS dan kira-kira apa solusi yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut untuk On the spot writing.

Seleksi Substansi

Pada tanggal 25 Oktober 2018, hasil seleksi berbasis komputer diumumkan. Saya sangat bersyukur saya bisa lolos ke tahap seleksi terakhir, yaitu seleksi substansi. Seleksi substansi akan dilaksanakan pada rentang tanggal 12 November 2018 - 14 Desember 2018. Untuk daerah Jakarta, seleksi substansi akan diadakan dua kali, yaitu pada 4-6 Desember dan 12-14 Desember berlokasi di PKN STAN, Pondok Aren. Saya mendapat jadwal di 12-14 Desember.

Seleksi Subtansi terdiri dari tiga buah kegiatan yaitu; verifikasi dokumen, Leaderless Group Discussion (LGD), dan wawancara. Saya kebetulan akan melaksanakan ketiga kegiatan tersebut pada hari yang sama, yaitu 12 Desember. Namun, setelah bercakap dengan peserta lain, ada juga yang harus melaksanakan ketiga kegiatan tersebut pada hari yang berbeda sehingga harus datang ke PKN STAN lebih dari sekali.

Verifikasi dokumen merupakan tahap yang penting, karena kita tidak diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan lainnya jika dokumen yang kita bawa tidak lengkap atau tidak sesuai dengan yang diunggah pada seleksi administrasi dulu. Harap diperhatikan bahwa kita harus membawa dokumen asli, bukan fotokopian. Bahkan untuk dokumen seperti ijazah juga harus dibawa aslinya, tidak dapat digantikan dengan fotokopi terlegalisir sekalipun.

LGD merupakan diskusi grup tanpa moderator, dengan jumlah peserta diskusi sebanyak 6-7 orang. Topik untuk LGD  tidak kita ketahui hingga sudah di ruangan seleksi, namun biasanya topik yang diberikan cukup umum (tidak terlalu spesifik ke bidang sains atau ekonomi, misalnya) agar cukup adil bagi para peserta dari bidang yang berbeda-beda. LGD ini akan dilaksanakan dalam Bahasa Inggris.

Sedangkan untuk wawancara, kita akan diwawancara oleh tiga orang penilai. Wawancara ini bisa diadakan dalam Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, atau campuran keduanya. Topik wawancara seputar tentang rencana studi kita, alasan mengapa kita layak dapat beasiswa, kepribadian kita, dan nilai-nilai kenegaraan.

Selagi mempersiapkan diri untuk tahap seleksi subtansi, saya baru tahu bahwa ada beberapa grup di media sosial yang berisikan para peserta seleksi LPDP 2018. Grup-grup tersebut ada di Whatsapp, Telegram, dan Discord. Sangat bermanfaat karena kita dapat saling berbagi informasi, dan khusus untuk Discord seringkali digunakan sebagai sarana untuk berlatih LGD dan wawancara. Saya juga banyak berlatih  bersama teman dari ITB yang kebetulan mengikuti seleksi LPDP juga, yaitu Monce. Thanks Monce!

Akhirnya hari H tiba, saya berangkat dari rumah saya kira-kira pada pukul 7 pagi. Kegiatan pertama saya adalah LGD di pukul 9 pagi. Ya, urutan kegiatan saya adalah LGD-Verifikasi dokumen- Wawancara. Verifikasi dokumen dijadwalkan pada pukul setengah 4 sore, sedangkan wawancara pada pukul setengah 5 sore.

Beberapa menit sebelum LGD dimulai, saya sempat berkenalan dan mengobrol dengan beberapa peserta yang akan berdiskusi dengan saya. Mereka sangat ramah, sehingga rasa tegang saya berkurang. Akhirnya, kami diminta masuk ke dalam ruangan LGD.

Di ruangan tersebut ada dua orang penilai. Topik yang saya dapatkan adalah mengenai masih kurangnya regulasi bagi para pekerja domestik. Diberikan pula semacam uraian/artikel singkat mengenai topik tersebut. Kami diberikan waktu 5 menit untuk membaca artikel tersebut, setelah itu boleh langsung memulai diskusi selama 20 menit. Selama diskusi, para penilai tersebut sama sekali tidak berbicara dan hanya sibuk mencatat. Kita juga diberikan kertas kosong untuk coretan, tapi alat tulis harus kita sediakan sendiri.

Setelah LGD selesai, saya memutuskan untuk makan siang dulu. Untung di dekat PKN STAN banyak warung makan sehingga saya tidak harus jauh-jauh mencari. Seselesai makan, saya segera kembali ke tempat menunggu peserta. Di situ juga terdapat meja-meja tempat verifikasi dokumen. Memang menurut jadwal masih 4 jam lagi hingga giliran saya, tapi saya bingung mengunggu di mana lagi. Selagi menunggu, saya banyak bermain handphone ataupun ngobrol dengan peserta lain. 

Ternyata pada jam 11an nama saya sudah dipanggil untuk verifikasi dokumen, jauh lebih cepat dari jadwal seharusnya. Namun, jadwal wawancara tidak berubah sehingga saya tetap harus menunggu hingga sore hari. Karena sudah menyiapkan dengan teliti pada hari sebelumnya, verifikasi dokumen Puji Tuhan berjalan dengan lancar. Diwarnai oleh suara hujan dan obrolan peserta lainnya, saya pun menunggu giliran wawancara. Masing-masing peserta kira-kira diwawancara selama 45 - 90 menit.

Pukul setengah 5, nama saya dipanggil untuk masuk ke ruang wawancara. Setelah berjabat tangan dengan tiga orang pewawancara, saya duduk dan wawancara pun dimulai. Awalnya saya diwawancara dalam Bahasa Inggris, namun ada beberapa pertanyaan yang dalam Bahasa Indonesia. Kalau kemarin pewawancara saya cukup baik karena memberitahu saya harus menjawab dalam bahasa apa. Pertanyaan yang diberikan sebagian besar sesuai dengan topik yang saya sudah siapkan, dan percakapan saya dengan para pewawancara berjalan mulus, sehingga menurut saya wawancara saya lalui dengan cukup baik. 

Setelah 30 menit lebih, wawancara selesai dan saya diperbolehkan untuk meninggalkan ruangan. Saya pun langsung berdiri, mengucapkan terima kasih dan segera pergi. Keluar dari ruangan, saya langsung bernafas lega. Akhirnya seluruh rangkaian seleksi LPDP berhasil saya lalui.

Setelah Seleksi

Hasil seleksi substansi akan diumumkan pada tanggal 28 Desember 2018. Wew, jujur ini mungkin adalah dua minggu paling tegang dalam hidup saya. Pada akhirnya, sayang sekali perjuangan saya harus berhenti di sini, saya tidak cukup baik untuk lolos seleksi substansi. Selamat untuk teman-teman peserta seleksi LPDP 2018 yang berhasil lolos! Saya tidak menyesal telah mengikuti seleksi LPDP ini, karena banyak pelajaran yang berhasil saya dapatkan. Semoga apa yang saya ceritakan di sini juga dapat berguna bagi kalian semua.

Terima kasih telah membaca blog kali ini :)